Wana Wisata Gua Putri Asih
Gua Putri Asih |
Medio tahun
2002 penggembala dan masyarakat sekitar desa Nguluhan Kecamatan Montong
Kabupaten Tuban tak pernah menyangka lubang menganga di hutan tempat mereka
sering menggembalakan ternak dan bermain merupakan sebuah rangkaian dari gua.
Pada 7 September 2002 dengan niat mencari sarang burung dan peralatan seadanya,
Tamuji, Supriyadi, Judi dan Slamet mencoba masuk ke dalam lubang. Keberadaan
lubang yang sempit agak menyusahkan upaya ini sehingga diperlebar sampai ±40cm.
Dengan tambang plastik dan alat penerangan senter, mereka mulai turun setinggi
18 m mencari sarang burung. Bukan sarang burung yang mereka dapatkan namun
sebuah lubang gua besar yang menakjubkan dengan berbagai ornamen yang mempesona
di dalamnya. Setelah ditelusuri dengan kekuatan supranatural, konon gua
tersebut pada tahun ±700 Masehi merupakan kerajaan Sarima Panggung yang
tersohor megah dan kaya. Kerajaan tersebut diperintah oleh Arya Penanggungan
yang didampingi oleh Putri Kenanga sebagai permasurinya, bersama cucunya Putri
Nawang Asih. Karena sebuah sabda
Kerajaan Sarima Panggung yang megah, tenggelam kedalam tanah dan
menjelma bebatuan dan tertutup sampai sekarang. Konon menurut legenda kerajaan
Sarima Panggung akan kembali jaya setelah Nusantara diperintah oleh dua orang
yang merupakan “Tedak Rasul dan Turun Mataram”. Melihat keindahan ornamen yang
mirip selendang, bunga dan hasil penerawangan, gua tersebut kemudian diberi
nama “Gua Putri Asih” dengan harapan keberadaannya dapat memberikan pengayoman
kepada masyarakat disekitarnya sebagai mana seorang putri cantik yang penuh
kasih sayang.
Di Indonesia
sebaran pegunungan kapur/karst terbentang hampir diseluruh kepulauan terutama
pulau-pulau besar seperti Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai
Irian sehingga Indonesia mempunyai fenomena bentukan gua yang terbesar di dunia (70% dari seluruh gua
di dunia). Seperti diketahui bahwa gua yang ada di bumi ini terbentuk dari
batuan karst (gamping) yang terbentuk di dasar laut pada kawasan yang luas,
dengan endapan dan ketebalan batu gamping yang terjadi bervariasi hingga
ratusan meter. Proses pembentukan dan pemunculan gua memerlukan waktu yang
sangat lama hingga mencapai ribuan tahun. Hampir sebagian besar gua didunia
terbentuk oleh adanya proses air baik secara fisik maupun kimiawi, dilain sisi
faktor pembentuk lainnya juga mempunyai peranan yang sangat penting seperti
porositas batuan/kesarangan, permeabilitas, saturasi, pelipatan batuan bumi,
patahan, pensesaran dan lain-lain. Gua yang terbentuk karena peristiwa karst
(pelarutan batuan kapur akibat aktifitas air) dapat menciptakan lorong-lorong
dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi, presipitasi
dan pelarutan gamping. Termasuk pula Gua Putri Asih ini.
Gua Putri Asih
ini berada di dalam hutan jati, tepatnya di Petak 37a, RPH Nguluhan, BKPH Mulyo
Agung, KPH Parengan, letak secara geografis pada koordinat 06o58’343” Lintang
Selatan dan 111o50’033” Bujur Timur di pegunungan Kapur Utara Pulau Jawa. Gua
Putri Asih merupakan gua besar yang memiliki berbagai bentuk ornamen yang penuh
warna dan pesona di dalamnya. Kepercayaan masyarakat sekitar akan legenda Putri
Nawang Asih dengan kerajaan Sarima Penggung-nya tidak terlepas dari fenomena
keragaman bentuk ornamen gua yang terpadu dengan variasi gradasi warna yang
tersaji sehingga menciptakan nuansa magis dan sakral. Berbagai ornamen gua
bahkan sering diinterpretasikan sebagai wujud dari bentukan hewan, tumbuhan,
ruang dan bangunan dengan fungsi masing-masing dikaitkan dengan cerita rakyat
yang telah beredar sebelumnya. Sampai saat ini sejak ditemukannya Gua Putri
Asih terbagi menjadi 9 ruang yang terdiri dari (1) ruang I, (2) ruang pertapan,
(3) balkon, (4) ruang II/kedaton, (5) ruang III, (6) ruang rahasia, (7) ruang
IV, (8) ruang V dan (9) ruang VI, sangat dimungkinkan selain kesembilan ruang
yang ada masih banyak lagi ruangan lain yang menunggu untuk ditemukan dan
dieksplorasi keindahannya.
|
|
Bentukan
dan ragam dekorasi gua (speleothem) yang
bisa kita temui di Gua Putri Asih dibedakan berdasarkan dari proses
terbentuknya dapat kita temui seperti :
A. Dripstone terbentuk karena proses
tetesan air
1. Stalaktit adalah ornamen gua yang tumbuh dari atap sebuah gua menuju ke bawah yang terbentuk karena adanya rekahan kecil pada tubuh batu gamping yang memungkinkan terjadinya tetesan air yang mengandung larutan kalsium karbonat. Di saat itu terjadilah presipitasi sehingga terlepaslah karbondioksida dan membentuk endapan bening yang disebut mineral kalsit.
2. Stalakmit adalah sebuah ornamen gua yang berada pada lantai gua, terbentuk karena limpasan tetesan air dari stalaktit yang terakumulasi pada lantai gua dan membentuk dekorasi tersendiri.
3. Pilar /column bentuk dekorasi yang ada pada gua yang terjadi karena bersatunya stalagmit dan stalgatit sehingga membentuk sebuah dekorasi tersendiri.
4. Sodastraw stalagtit calon pembentuk stalaktit
5. Helektit adalah stalaktit yang bercabang/ornamen gua yang berlawanan dengan grafitasi bumi Ukuran helectit kecil dan tidak beraturan. Kadang-kadang bercabang dan melintir ke segala arah. Helectit terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui alur kecil sebagai akibat gaya kapiler. Pembentukan dekorasi itu menyalahi gaya gravitasi.
B. Flow Stone atau batu alir terbentuk dari aliran milyaran tetesan air yang mengalir melalui retakan atau bidang antar lapisan dinding bagian gua dan menyelubungi bongkahan batu atau tanah.terbentuk karena proses aliran air bentuknya antara lain :
1. Shawl atau drapery. Bentuknya mirip tirai, selendang atau gordyn yang terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui dinding gua. Kadang-kadang selendang itu tembus cahaya dan berwarna-warni akibat mineral yang terkandung seperti mineral besi.
2. Shield berbentuk perisai
3. Canopy berbentuk kubah ornamen gua yang dibentuk oleh air vadose yang mengalir diatas bongkahan batu.
C. Rimstone terbentuk akibat adanya hambatan pada aliran air jenisnya antara lain :
1. Micro gours mirip petakan sawah terdapat pada shield dan canopy
2. Gourdam mirip tanggul atau petakan sawah yang besar ornamen yang berada dilantai gua yang bangunannya menyerupai pematang sawah
D. Cave Pearl atau mutiara gua. Mutiara gua terbentuk saat kerikil terselimuti oleh mineral kalsit pada lantai sebuah gua. Dekorasi yang amat indah ini jarang dijumpai di gua manapun namun di Gua Putri Asih dapat dijumpai dengan berbagai tipe yang sangat menawan.
1. Stalaktit adalah ornamen gua yang tumbuh dari atap sebuah gua menuju ke bawah yang terbentuk karena adanya rekahan kecil pada tubuh batu gamping yang memungkinkan terjadinya tetesan air yang mengandung larutan kalsium karbonat. Di saat itu terjadilah presipitasi sehingga terlepaslah karbondioksida dan membentuk endapan bening yang disebut mineral kalsit.
2. Stalakmit adalah sebuah ornamen gua yang berada pada lantai gua, terbentuk karena limpasan tetesan air dari stalaktit yang terakumulasi pada lantai gua dan membentuk dekorasi tersendiri.
3. Pilar /column bentuk dekorasi yang ada pada gua yang terjadi karena bersatunya stalagmit dan stalgatit sehingga membentuk sebuah dekorasi tersendiri.
4. Sodastraw stalagtit calon pembentuk stalaktit
5. Helektit adalah stalaktit yang bercabang/ornamen gua yang berlawanan dengan grafitasi bumi Ukuran helectit kecil dan tidak beraturan. Kadang-kadang bercabang dan melintir ke segala arah. Helectit terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui alur kecil sebagai akibat gaya kapiler. Pembentukan dekorasi itu menyalahi gaya gravitasi.
B. Flow Stone atau batu alir terbentuk dari aliran milyaran tetesan air yang mengalir melalui retakan atau bidang antar lapisan dinding bagian gua dan menyelubungi bongkahan batu atau tanah.terbentuk karena proses aliran air bentuknya antara lain :
1. Shawl atau drapery. Bentuknya mirip tirai, selendang atau gordyn yang terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui dinding gua. Kadang-kadang selendang itu tembus cahaya dan berwarna-warni akibat mineral yang terkandung seperti mineral besi.
2. Shield berbentuk perisai
3. Canopy berbentuk kubah ornamen gua yang dibentuk oleh air vadose yang mengalir diatas bongkahan batu.
C. Rimstone terbentuk akibat adanya hambatan pada aliran air jenisnya antara lain :
1. Micro gours mirip petakan sawah terdapat pada shield dan canopy
2. Gourdam mirip tanggul atau petakan sawah yang besar ornamen yang berada dilantai gua yang bangunannya menyerupai pematang sawah
D. Cave Pearl atau mutiara gua. Mutiara gua terbentuk saat kerikil terselimuti oleh mineral kalsit pada lantai sebuah gua. Dekorasi yang amat indah ini jarang dijumpai di gua manapun namun di Gua Putri Asih dapat dijumpai dengan berbagai tipe yang sangat menawan.
|
| ||||
|
|
Selain beragam
ornamen yang banyak dijumpai di Gua Putri Asih beragam fosil dan peninggalan
prasejarah juga ditemukan terutama pada ruang VI yang juga merupakan ruang
terakhir yang ditemukan pada saat penggalian. Menilik dari ilmu Speologi, Gua
Putri Asih merupakan sebuah laboratorium alam bawah tanah yang besar mempunyai
nilai potensial untuk tempat beragam penelitian seperti Geomorfologi,
Klimatologi, Hidrologi, Geologi, Biologi, Antropologi, Arkeologi dan
Paleontologi. Sebanyak ragam pesona ornamen yang dimiliki Gua Putri Asih,
sebanyak itu pula misteri yang belum terungkap karena masih banyak ruang yang
belum terbuka. Putri Asih besar potensi yang kau miliki, menunggu untuk
dipelajari dan digali, tinggal bagaimana sekarang kita akan menyikapinya.
Dari beberapa wisata Perum
Perhutani terdapat potensi gua alam yang selama ini belum pernah diekploitasi
dan dikembangkan karena terkendala dalam tenaga dan pelaksanaannya, sehingga
dipandang perlu untukmembentuk peneliti penelusuran dan pengembangan dan
pemetaan gua dalam upaya peningkatan
destinasi wisata pada tiap kawasan.