Wana Wisata Padusan

Wana Wisata Padusan


Wana Wisata Padusan selama ini identik dengan pemandian Air Panas yaitu  kawasan pemandian air panas PADUSAN yang dikelola Perhutani dan Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto.  Secara administratif  terletak di desa Padusan Kecamatan Pacet  Kabupaten Mojokerto, terletak pada petak 21A (dahulu 41) dan 23B (dahulu 42), RPH Claket, BKPH Pacet, KPH Pasuruan dengan status Ldti jenis tanaman pinus tahun tanam 1968. Berada pada ketinggian  800 mdpl di bawah kaki gunung Welirang, suhu rata-rata 200C dengan curah hujan rata-rata 3.000mm/tahun.  Jarak dari Kabupaten Mojokerto sejauh 30 km dan kota Batu 29 km.
Aksesibilitas menuju ke WW Padusan sangat mudah sekali, karena berbagai jenis kendaraan dapat digunakan menuju ke sana. Di samping itu jalur yang dilalui pun tidak terlalu menantang. Rute menuju Padusan dapat dilalui dari arah pertigaan Krian belok kiri menuju arah Mojosari hingga terus masuk Kecamatan Pacet, dari sini jarak yang akan ditempuh lagi menuju Padusan sekitar 4 kilometer. Begitu pula dari arah Kota Mojokerto, jalur yang dilalui pun sama, namun dapat langsung menuju Pacet.

Merupakan Wana Wisata dengan potensi yang diandalkan yaitu sumber air panas. Lima petak kolam untuk pemandian air panas, dan dua petak kolam pemandian air dingin telah dibuat sedemikian rupa guna kenyamanan para wisatawan. Kolam renang air dingin khusus untuk anak-anak maupun untuk dewasa. Untuk kolam renang dewasa dibuat dengan ukuran standar kolam renang untuk lomba nasional. Sedangkan kolam renang anak berbentuk setengah lingkaran dengan diameter sebesar 8 meter. Di samping kolam air dingin, disediakan pula kolam berendam air panas pada dua lokasi yang bersebelahan, masing-masing lokasi dibuat di bagian kolam yang berbeda suhu airnya. Mulai dari yang paling panas dengan suhu sekitar 40 derajat celcius, hingga yang paling hangat dengan suhu sekitar 30 derajat celcius. Mengenai kapasitasnya masing-masing kolam rendam mampu menampung ratusan orang berendam.
Sementara kenyamanan yang dapat kita temukan di wana wisata pemandian air panas Padusan, tidak sekedar merasakan khasiat dari air panas alami  yang berasal dari sumber mata air dari lereng Gunung  Welirang yang masih aktif sehingga efek vulkaniknya memunculkan sumber air panas yang mengandung mineral belerang atau Sulfur (S), yang konon dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menyembuhkan beberapa penyakit kulit. Panorama alamnya sangat indah, sejuk dan nyaman karena berada di kawasan hutan pinus yang telah ditanam sejak tahun 1968. Sangat ideal untuk wisata keluarga, gathering, outbond, pendidikan lingkungan, lintas alam, perkemahan dan renang.
Selain kolam (kolam renang dan kolam rendam) milik Pemda potensi lain yang ada di WW Padusan yaitu air terjun Grenjengan, Bumi Perkemahan, Area Outbond dan penangkaran rusa (dikelola KPH). Di sekitar obyek ini juga banyak terdapat hotel, villa, restoran dengan berbagai tipe dan kelas yang siap melayani wisatawan sesuai selera. Pondok wisata yang terdapat di dalam kawasan Padusan yaitu Pondok Wisata (PW) Grenjengan, merupakan PW yang dikelola oleh Perhutani.
Ditambah keberadaannya berada di lereng pegunungan Welirang, dengan berjuta pesona yang indah. Keadaan inilah, sehingga membuat pihak pengelola membuka kesempatan bagi para anggota pramuka, atau para pecinta alam untuk menjadikan lahan yang ada di sana sebagai tempat berkemah. Area buper yang ada di WW Padusan berjumlah 9 blok (blok A – I) dengan lokasi yang tersebar di kawasan hutan pinus. Setiap blok mampu menampung 100 orang peserta kemah.

Wana Wisata Ngadi Loyo

Wana Wisata Ngadi Loyo

Air terjun Ngadi Loyo

Wana Wisata Ngadiloyo terletak di Desa Ngancar Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Petak 78/1 RPH Ngancar  BKPH Lawu Selatan  KPH Lawu DS. Merupakan wana wisata dengan potensi yang diunggulkan yaitu air terjun yang terletak pada ketinggian 600 m dpl, dengan suhu 220C, curah hujan 2.500 mm/tahun dan topografi berbukit. Jarak terdekat dari kota kabupaten yaitu kota Magetan sejauh 15 km.
Air Terjun Ngadiloyo  atau  disebut juga air terjun Tirtosari berada 2,5 Km kearah barat daya dari Telaga Sarangan. Gerbang masuk ke air terjun Ngadiloyoberada di dekat replika pesawat terbang di kawasan telaga Sarangan. Aksesibilitas dari pintu gerbang menuju ke lokasi air terjun Ngadiloyo dapat ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalur treking atau bisa juga dengan menggunakan kendaraan melalui jalan beraspal, setelah sampai di loket Lingkungan Ngluweng dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak berbatu dengan  kontur tanah mendaki dengan jarak tempuh sekitar ± 500 m. Apabila menggunakan jalur treking maka jarak yang ditempuh dari pintu gerbang ke lokasi air terjun ± 1.500 m. 

Pintu Gerbang Wana Wisata Ngadi Loyo
Setelah 100 berjalan akan dijumpai pintu air milik Pemda yang digunakan sebagai pengaturan debit air yang mengalir  dari limpahan air terjun dan dimanfaatkan untuk pengairan. Perjalanan menuju air terjun Ngadiloyo tak henti-hentinya pengunjung disuguhi dengan pemandangan alam yang menyejukkan mata dan hati, view-nya juga bagus. Kiri kanan hanya ada bukit tinggi nan terjal, dipadu dengan hijaunya kebun sayuran serta angin lembah yang bertiup diantara dua bukit itu, sejuuuk rasanya…….
Fasilitas yang terdapat di lokasi dibangun oleh Pemda setempat antara lain jalan, toilet, warung, mushola serta pintu air irigasi dan instalasinya. Perhutani sebagai pengelola wilayah, karena  lokasi air terjun berada di kawasan hutan pangkuan Perhutani.

Pancuran kejernihan Ngadi Loyo
Jalan setapak menuju air terjun Ngadi Loyo
Air Terjun Ngadiloyo memiliki ketinggian terjun sekitar ±50 meter, mengalir turun ke bawah melalui celah yang diapit oleh batu-batu terjal. Pada lokasi air terjun sudah dibangun dua anak tangga dari beton sehingga mudah dilewati oleh para pengunjung. Berada di kawasan hutan campur dengan dominasi tegakan Pinus. Potensi yang dimiliki oleh WW Ngadiloyo, selain air terjun yaitu potensi flora dan  fauna yang beragam. Jenis tanaman yang tumbuh di kawasan hutan ini yaitu : kayu towo (Ficus sp), Puspa (Schima wallichii), Pinus (Pinus sp) , Jabon (Anthocephalus cadamba) dll, sementara jenis fauna yang ada di dominasi oleh jenis burung.

Wana Wisata Mojosemi

Wana Wisata Mojosemi

Area Bumi Perkemahan Mojosemi
Bumi Perkemahan Mojosemi merupakan sebuah area untuk mereka yang suka akan kegiatan luar ruangan yaitu suatu area perkemah yang berjarak 2 Km sebelah barat telaga Sarangan ini menawarkan suasana layaknya di dalam hutan dengan panorama alamhutan yang indah, hijau dan tenang serta udarasejuk. Lokasi WanaWisataMojosemiSarangan berada di petak 77 RPH Sarangan BKPH Lawu Selatan KPH Lawu Ds. Desa Sarangan kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Bumi perkemahan Mojosemi merupakan kawasan hutan, Jenis vegetasi yang tumbuh, selain tegakan pinus (Pinus sp), juga ada puspa (Schima wallichii), jamuju (Podocarpus imbricatus), ekaliptus (eucalypthus sp)  dan tegakan lainnya.
Tak hanya area perkemahan saja yang ditawarkan, tetapi juga beberapa wahana khas outdoor activity seperti, flying fox dan spiderman.  Lokasi buper Mojosemi dapat menampung 1000 orang dengan fasilitas yang cukup memadai seperti camping ground, lahan outbond, Musholla, MCK dan tempat pertemuan.

Masjid Wana Wisata Mojosemi
Akses jalan Wama Wisata Mojosemi
Toilet Wana Wisata Mojosemi
Area outbound Mojosemi

Wana Wisata Sumberboto

Wana Wisata Sumberboto
Wana Wisata Sumberboto
Wana Wisata Sumberboto berada di petak 10H  seluas 10 ha pada RPH Gempol, BKPH Gedangan, KPH Jombang. Secara administratif berada di desa Japangan, kecamatan Mojowarno dan Kabupaten Jombang. Merupakan wisata alam  dengan karakteristiknya berupa monumen Wanara dan Kolam Renang. 
Konon menurut cerita dahulunya wana wisata Sumberboto merupakan basis militer pejuang. Saat itu pemandian Sumberboto dijadikan tempat persenjataan pasukan Wanara pada saat perang melawan penjajah Belanda. Untuk menghormati para pasukan Wanara, lokasi tersebut dijadikan monumen Sumberboto yang dilengkapi dua patung prajurit, yang bertengger sampai sekarang. ''Saat diresmikan Pak Sudjarwo (Mantan Menteri Kehutanan) disebut sebagai Sumber Pangkat, dengan harapan seluruh anggotanya bisa mendapat kelayakan hidup dengan pangkat dan gelar yang tinggi,''. Sejak saat itu kemudian banyak warga dari berbagai daerah yang mengultus wana wisata sebagai sarana mencari keberuntungan nasib. Tidak sedikit pengunjung yang datang hanya sekedar mengambil air sumber ini untuk berbagai tujuan.

Kolam renang anak-anak
Kolam renang dewasa
Seiring berjalannya waktu wana wisata sumberboto telah mengalami banyak perubahan salah satunya adalah dengan kolam renang yang lebih bagus, tempat perkemahan, dan warung-warung yang berjejer rapi di dalam tempat wisata ini. salah satu yang hampir tidak pernah berubah dari dulu yang menjadi ciri khas dari sumberboto adalah hutan yang rindang dan masih cukup asri yang akan memberikan suasana kesejukan tersendiri bagi setiap wisatawan sehingga kepenatan akan hilang setelah berwisata disini. Wana wisata ini menyimpan panorama estetika alami dengan nilai historis tinggi. Bukan tidak mungkin, wana wisata ini menjadi wisata alternatif yang cukup menjanjikan. Bisa dijadikan sarana outbound yang menyenangkan, ajang penelitian pelaku pendidikan karena wana wisata ini menyimpan panorama estetika alami dengan nilai historis tinggi. Bukan tidak mungkin, wana wisata ini menjadi wisata alternatif yang cukup menjanjikan.
Aksesibilitas menuju ke WW Sumberboto dapat ditempuh dengan kendaraan umum dan pribadi baik roda 2 dan 4 dengan kondisi jalan beraspal. Dari jalan utama (terminal) jombang masuk ke lokasi sejauh 7 km sampai ke pintu gerbang / loket dan 500 m lagi untuk menuju lokasi WW.

Pintu gerbang WW Sumberboto
Area Bumi perkemahan Sumberboto
Area Bumi Perkemahan
Aula
Potensi wisata yang ada antara lain yaitu monumen wanara, flora fauna, kolam renang, bumi perkemahan. Terdapat 3 sumber air yang terletak tak jauh dari lokasi WW, yaitu sumber air kembang, sumberboto dan sumber gondang. Sumber air dari sumberboto dialirkan ke sumber gondang untuk selanjutnya dialirkan ke MCK, sedangkan yang berasal dari sumber kembang dialirkan ke kolam renang. Fasilitas yang tersedia yaitu bumi perkemahan, area outbond, area parkir, toilet, mushola, shelter, pintu gerbang, papan interpretasi, loket, aula, pos penjagaan, kolam renang, wisma, playground, papan penunjuk arah, instalasi listrik, warung makan.
Jenis vegetasi yang ada antara lain : benda (Artocarpus elasticus), gempol (Nauclea orientalis), andong (Rhadamnia cinerea / Cordyline fruticosa), joho (Terminalia bellirica), iprik, beringin (Ficus sp), bambu kuning (Bambusa vulgaris / Phyllostachys sulphurea), waru (Hibiscus tiliaceus), kresen/talok (Muntingia calabura), asem jawa (Tamarindus indica), kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), pule (Alstonia scholaris / spectabillis / macrophylla), sono kembang (Dalbergia seso), akasia (Acacia sieberiana), trembesi (Samanea saman), belimbing (Averrhoa carambola), sawo kecik (Manilkara kauki/ M. Achras), asam londo (Pithecolobium dulce), kesambi (Scheichera trijuga / oleosa), kluwek (Phythecelobium sp), johar (Cassia siamena),pinus (Pinus sp), jati (Tectona grandis), mangga (Mangifera indica), mindi (Melia azedarach), mimba (Azadirachta indica), mahoni (Swietenia mahagoni) dan jenis lainnya. Sedangkan jenis satwa didominasi oleh jenis burung antara lain cendet, kutilang (Pycnonotus aurigaster), merpati dan sebagainya.
Bumi perkemahan yang ada sebanyak 9 blok dengan kapasitas 15 – 20 tenda gudep.  Biasanya peserta kemah berasal dari siswa SLTP dan SLTA kota sekitar yaitu Waru, Gresik, Sidoarjo, Jombang dan Lamongan.